Rabu, 30 November 2016

Desa Sukaraja

Oh.....iya kawan-kawan kalau kalian jalan-jalan ke lengkiti jangan lupa ya mampir kedesaku, dijamin deh desanya indah:) pastinya:D orang-orangnya juga ramah semua kok tapi adalah satu dua orang yang agak resek wkk. tapi aku serius lohh kalo kalian jalan-jalan kecurup langgar atau kemandi hawa mampir dulu kesini, ntar aku kasih minum deh:) aku ajak keliling dari ujung sampai ujungnya lagi:v sampe kaki kalian pegel, hehe becanda kok. pokoknya gak nyesel lah kalian kesini! udah itu aja, bye:p


Rabu, 16 November 2016

Wisata Mandi Hawa


 Selain Curup Langgar yang akhir-akhir ini lagi terkenal di daerah lengkiti sebelumnya pernah juga terkenal tempat wisata Mandi Hawa.

 Mandi Hawa adalah objek wisata yang terletak didesa tualang Kecamatan Ogan Komering Ulu atau terkenal dengan Lengkiti dengan jarak dari baturaja kurang lebih 45 Km, untuk menuju lokasi tersebut punharus melalui jalan setapak 2 Km mengitari tepian sungai yang disebut sungai Saka.

Menurut cerita masyarakat sekitar objek wisata ini merupakan empat pertempuran wilayah antara Puyang Deham dengan Puyang Lampung Abung.

Disana akan ditemukan peninggalan dari pertempuran kedua Puyang tersebut yaitu, Batu Asahan, Kolam Darah dan Kuburan Puyang. Konon katanya kolam darah tersebut adalah tempat untuk mengubur mayat-mayat korban dari pertempuran, Batu Asahan merupakan tempat mengasah senjata dan Kuburan Panjang terletak dihulu sungai Saka sekitar 15 menit berjalan kaki.

Rabu, 09 November 2016

Lengkiti Okee

Lengkiti adalah kecamatan yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, Indonesia. Mayoritas penduduk yang tinggal atau bermukim di kecamatan ini bermata-pencaharian sebagai petani. Adapun sistem pertanian yang diterapkan oleh mereka adalah berkebun, seperti karet dan kopi. Kecamatan lengkiti adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang banyak menghasilkan getah damar, rotan serta buah-buahan seperti duku, rambutan, durian, manggis, dan hasil hutan lainnya. Sebagian besar penduduknya adalah orang-orang suku asli atau pribumi, yaitu suku daya, tetapi terdapat pula sebagian kecil orang-orang pendatang baik dari daerah tetangga yang bersuku ogan dan komering maupun yang berasal dari luar provinsi seperti lampung dan jawa. Bahasa yang digunakan oleh masayarakatnya adalah Bahasa Daya, yang merupakan salah satu dari rumpun Bahasa Komering. Agama yang dianut oleh penduduk setempat sebagian besar adalah Islam.

Wisata di Daerah Lengkiti

Pesona Air Terjun Lengkiti yang Tak Tersentuh Pembangunan

 Ogan Komering Ulu terdapat beberapa potensi wisata alam.
Misalnya, air terjun yang diberi nama, air terjun langgagh terletak di Desa Pakuan, Kecamatan Lengkiti.
Sayangnya potensi alam air terjun yang indah dan memesona ini tak tersentuh pemerintah.
Pasalnya pihak Disporabudpar setempat saat dihubungi Tribun Sumsel, Senin (23/5) mengaku belum mengetahui adanya air terjun itu.
Padahal, adanya potensi wisata alam ini sudah menyebar di jejaring sosial. Misalnya, facebook. Bahkan sudah ada beberapa warga berjuluk bumi sekundang ini sudah mengunjungi langsung air terjun itu.
"Kami belum tahu, jika ada potensi alam air terjun di gua daerah Kecamatan lengkiti itu," kata Kabid Pariwisata, Disporabudpar, Pemkab OKU, Najemi, melalui telepon.
Disinggung dengan adanya informasi ini, apakah pihak Disporabudpar akan turun langsung dan meninjau air terjun dimaksud, kata Najemi ia akan melakukan koordinasi dengan pimpinan.
"Tentunya untuk meninjau itu perlu anggaran. Akan koordinasi dengan pimpinan terlebih dahulu, jika pimpinan setuju kita akan lakukan peninjauan, terkait potensi alam air terjun yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata," jelasnya singkat.
Sementara Herman warga Baturaja yang sudah mengunjungi, air terjun Lenggagh di Desa Pakuan, Kecamatan Lengkiti mengaku takjub dengan keindahan panorama alam, yang ada di bumi oku itu.
Ia menceritakan, untuk menuju kesana membutuhkan waktu sekitar lebih kurang 3 jam dari pusat kota Baturaja. Rinciannya, 1 jam dari Kota Baturaja menujuh Desa pakuan, Kec Kengkiti dan memerlukan 2 jam untuk menuju lokasi tersebut,
Untuk menujuh lokasi itu, kondisi saat ini bukan hal mudah. Sebab melintasi perkebunan warga dan hutan, hingga menyembrangi sungai.
Jika menggunakan kendaraan sepeda motor tril sekitar 1 jam dari Desa Pakuan ke Lokasi. Namun jika berjalan kaki sekitar 2 jam, sebab jawaknya dari desa sekitar 7 kilo meter..
"Kondisi jalan berbukit dan tanah merah," ceritanya.
Namun, terjalnya medan akan terobati jika sudah sampai ke lokasi. Sebab pemandangan sangat indah dan memesona., berbedah dengan air terjun yang sempat ia kunjungi.
Rasa letih mendadak hilang ketika tubuh diterpa percikan air terjun. Air terjun Langgagh itu tingginya sekitar 80 meter dan lebarnya sekitar 40 meter.
"Kondisi tebing air terjun, juga bertingkat layaknya tangga raksasa. Sehingga kita yang berkunjung bisa menikmati air terjun itu dengan mudah untuk bermain di bawahnya," ceritanya.(rws)